Soccer

it's soccer

Tendangan Kungfu Eric Cantona

Éric Daniel Pierre Cantona atau lebih dikenal dengan Eric Cantona merupakan salah satu legenda salah satu klub Inggris, Manchester United..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, November 19, 2013

Sejarah Derby della Madoninna, pertarungan dua raksasa dari kota Milan

Derby della Madonnina, adalah sebutan untuk salah satu derby terbaik di dunia yang mempertemukan dua klub raksasa yang berasal dari kota Milan, AC Milan dan Inter Milan. Derby della Madonnina itu berasal dari kata Madonnina yang merupakan panggilan masyarakat setempat untuk patung Virgin Mary yang berada di puncak Katedral Milan, salah satu trademark kota Milan. Bagi warga Milan tempat tersebut merupakan tempat yang sakral dari segi rohani dan seperti yang kita ketahui dimana sepakbola menjadi sebuah “kepercayaan” di negeri Italia maka tidak berlebihan jika memberi nama derby ini della Madonnina, derby yang secara etimologis menganalogikan bahwa siapapun yang memenangkan derby tersebut, merekalah yang berada di puncak kota Milan.

Perseteruan kedua klub ini sudah dimulai sejak pembentukan klub itu sendiri. Pada tanggal 16 Desember 1899, Alfred Edwards dkk mendirikan Milan Cricket dan Football Club (yang akhirnya sekarang lebih dikenal dengan AC Milan). Edwards, seorang mantan wakil konsul Inggris di Milan-dan kepribadian terkenal masyarakat tinggi Milan, pertama kali presiden klub terpilih. Beberapa tahun kemudian perselisihan pun terjadi. Sekelompok orang yang berasal dari Italia dan Inggris yang gerah dengan dominasi pemain Inggris dan Italia akhirnya berencana untuk membuat klub sendiri. Pada tanggal 9 Maret 1908 terbentuklah sebuah klub lagi di kota Milan yang merupakan pecahan dari klub sebelumnya. Nama Internazionale diambil karena pendirinya ingin membuat satu klub yang lebih terbuka untuk pemain luar.

Pada era itu, Inter identik dengan kaum borjuis sedangkan Milan dengan kelas pekerjanya. Ternyata selain berbeda visi, suporter kedua tim juga memiliki perbedaan stratifikasi sosial yang menjadi alasan mengapa persaingan kedua klub kota Milan ini begitu panas. Atas dasar dari sejarah itu, derby dari kedua tim ini selalu mempunyai daya tarik tersendiri.

Persaingan terus berlanjut, Era 1960 menjadi milik duo kota Milano saat keduanya merajai Serie A dan juga level internasional. Dimana allenatore kedua tim, Helenio Herrera (Inter) dan Nereo Rocco (Milan), dua sosok pengembang taktik legendaris catenaccio yang diciptakan pelatih asal Austria, Karl Rappan, menjelma menjadi dua tim raksasa yang mendominasi kompetisi Serie A dan juga level internasional.

Saking besarnya kebencian kedua kubu, tim nasional Italia sempat menjadi korban persaingan Sandro Mazzola (Inter) dan Gianni Rivera (Milan) tahun 1970-an.

Pada tahun 1970-an, rivalitas Inter - Milan juga menjalar ke Timnas Italia. Sandro Mazzola (Inter) dan Giani Rivera (Milan) menjadi dua ikon masing-masing klub yang bersaing dalam memperebutkan posisi trequartista di skuad inti Gli Azzurri.

Persaingan seru terjadi di era 1980-an. Ketika itu dua klub asal kota Milan tersebut memanfaatkan rivalitas dua negara Eropa. Ketika itu Milan menggandeng Ruud Gullit, Frank Rijkard, dan Marco van Basten dari Belanda, sedangkan Inter mendatangkan Lothar Matthaeus, Andreas Brehme, dan Jurgen Klinsman, andalan Jerman. Hal ini tentu saja mengundang perhatian dunia sehingga Liga Italia pun mendapat tempat istimewa di hati pecinta sepak bola.

Generasi Berlanjut, di era 90-an muncul dua Kapten besar yang hampir selalu menyandang ban kapten di lengannya. Paolo Maldini, bek tangguh dari AC Milan senantiasa memimpin barisan belakang. Sedangkan Javier Zanetti menjadi sosok yang tak tergantikan di Inter Milan. Dua sosok ini sangat berperan besar di klubnya masing-masing.

Sampai saat ini, pertandingan kedua klub itu selalu menjadi Big Match yang selalu dinantikan oleh para tifosi, Milanisti maupun Internisti, baik yang berada di dalam stadion maupun dari layar kaca. Aroma persaingan yang panas selalu tercium saat kedua tim ini bertemu.


Sunday, October 6, 2013

Satu tim tewas tersambar petir di tengah pertandingan sepakbola


Suatu peristiwa tragis terjadi pada bulan Oktober 1998 silam pada saat dua tim sepakbola dari Negara Republik Kongo bertanding, saat itu tim tuan rumah, Bhena Tshadi sedang menjamu tim Basanga. Pertandingan sedang berlangsung imbang dengan skor 1-1 ketika tiba-tiba petir menyambar para pemain yang sedang bertanding.

Media lokal, L'Avenir's melaporkan sebelas pemain menjadi korban sambaran petir tersebut sementara 30 orang mengalami luka bakar. Keanehan terjadi ketika diketahui ternyata sebelas pemain yang meninggal itu semuanya adalah para pemain dari tim tamu, sedangkan pemain dari tim tuan rumah sedikitpun tidak mengalami cedera yang berarti.

Muncul dugaan dari masyarakat setempat bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh ilmu hitam. Apalagi saat itu tim tuan rumah sedang bertengger di puncak klasemen.

Monday, March 4, 2013

Tendangan Kungfu Eric Cantona


 Éric Daniel Pierre Cantona atau lebih dikenal dengan Eric Cantona merupakan salah satu legenda salah satu klub Inggris, Manchester United.Pemain kelahiran  24 Mei 1966 yang memiliki kebangsaan Prancis ini memperkuat Manchester United pada era 1992 sampai 1997 dan menorehkan 64 gol dari total 143 penampilannya. Bersama klub ini, Cantona merasakan 4 kali Juara Premier League dan 2 kali Juara Piala FA. Dengan prestasinya yang gemilang di klub tersebut, tentu saja Cantona mendapatkan tempat khusus di hati para fans United.

Namun ada catatan menarik dalam karir Cantona. Tidak hanya dikenang karena prestasinya saja, tapi pemain ini juga dikenang karena tendangan kungfunya yang melegenda. 
Pada tahun 1995 MU bertandang ke Selhurst Park, kandang Crystal Palace. Pada saat itu kedudukan masih imbang 0-0 ketika pada menit ke 48 Cantona melakukan pelanggaran saat menendang defender Crystal Palace,  Richard Shaw. Akibat perbuatannya ini, Cantona mendapatkan kartu merah dari wasit. Tak puas dengan keputusan ini, para pemain United pun melakukan protes kepada wasit. Di tengah-tengah kericuhan yang terjadi, Cantona yang berdiri di pinggir lapangan tiba-tiba melakukan tendangan kungfu ke arah fans Palace, Matthew Simons. Cantona yang memang dikenal temperamental saat itu tidak bisa menahan kesabarannya saat Simons terus-terusan mengejek dan memprovokasinya. 

Atas tindakannya ini Cantona dikenai sanksi larangan bertanding selama 8 bulan atau sampai musim 1994/1995 berakhir. Dia pun harus menjalani kerja sosial selama 120 jam plus denda 10 ribu pounds. Adapun Simmons, dikurung selama satu hari penuh, denda 500 pounds, dan larangan menonton pertandingan di Inggris dan Wales selama setahun.Laga antara United dengan Crystal Palace berakhir imbang 1-1. Ketiadaan Cantona akibat skorsing berpengaruh signifikan kepada performa United. Red Devils pun akhirnya gagal mempertahankan gelar Premier League lantaran kalah satu poin dari Blackburn Rovers.



 
Dengan dukungan berbagai pihak, terutama pelatih MU, Sir Alex Ferguson, Cantona akhirnya sukses melakukan comeback dan membawa MU kembali menjuarai EPL dan piala FA. Tidak hanya itu, Cantona pun ditunjuk oleh Fergie untuk menjadi kapten di MU. Hal yang mengejutkan terjadi ketika Cantona akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 1997, tak lama setelah MU dikukuhkan sebagai juara premier League.

Sejarah munculnya Kartu Kuning dan Kartu Merah dalam Sepakbola



Bagi anda yang menyukai olahraga sepakbola tentunya sudah sangat familiar dengan kartu merah dan kartu kuning. Ya, kartu ini merupakan momok bagi pemain dan pelatih. Jalannya pertandingan bisa berubah total karena keluarnya kartu ini. Pemain yang mendapatkan kartu merah berarti harus keluar dari lapangan, sedangkan pemain yang mendapat kartu kuning mau tak mau juga harus lebih berhati-hati dalam bermain karena mendapat dua kartu kuning dalam sebuah pertandingan sama saja artinya dengan mendapat kartu merah. Tim yang pemainnya terkena kartu merah akan menjadi pincang karena kalah jumlah dengan lawan tandingnya.

Namun apakah kalian tahu sejarah digunakannya kartu merah dan kartu kuning dalam pertandingan sepakbola?

Kartu kuning dan kartu merah tidak muncul di sepakbola begitu saja. Latar belakang digunakannya kartu merah dan kartu kuning ini bermula saat Piala Dunia 1966, tepatnya pada pertandingan perempat final antara Inggris dan Argentina. Pada saat itu wasit asal Jerman yang memimpin pertandingan itu, Rudolf Kreitlein, mengusir kapten Argentina, Antonio Ratin karena melakukan pelanggaran keras. Saat itu Kreitlein memutuskan memberikan sanksi kepada Ratin dengan mengeluarkannya dari pertandingan. Namun karena perbedaan bahasa, Ratin tidak paham dengan maksud Kreitlein. Dia pun tidak keluar dari pertandingan dengan segera. Akhirnya Ken Aston, wasit dari Inggris yang juga ikut bertugas di pertandingan itu pun masuk ke lapangan. Dengan kemampuan bahasa Spanyol seadanya, Aston mencoba memberitahu kepada Ratin bahwa Kreitlein mengeluarkan dirinya sebagai sanksi atas pelanggaran yang ia lakukan.

Setelah kejadian itu, Aston mencoba memikirkan cara universal yang dapat dipahami semua orang dan mereka bisa mengerti jika wasit memberikan peringatan atau mengeluarkan pemain dari lapangan. Sehingga perbedaan bahasa tidak lagi menjadi kendala bagi wasit untuk menyampaikan maksudnya. Hingga pada suatu hari saat Aston mendapat ide saat berhenti di sebuah perempatan jalan dan melihat traffic light (lampu merah). Dari situ dia mendapatkan ide dengan penggunaan kartu kuning sebagai peringatan kepada pemain dan kartu merah untuk mengeluarkan pemain dari pertandingan.  Dia pun mengemukakan idenya ke FIFA yang akhirnya disetujui oleh pihak FIFA. Kartu kuning dan kartu merah secara resmi diperkenalkan pada Piala Dunia 1970 yang diselenggarakan di. Namun selama piala dunia itu berlangsung, tidak ada satupun pemain yang dikeluarkan,  hanya kartu kuning saja yang dikeluarkan oleh wasit.

Meskipun Aston yang merupakan pencetus ide kartu kuning dan kartu merah tersebut berasal dari Inggris, Namun Inggris tidak langsung menggunakan kartu merah dan kartu kuning dalam pertandingan sepak bola di Inggris. Baru di tahun 1976 kartu merah dan kartu kuning digunakan dalam pertandingan sepak bola di Inggris. Penggunaan kartu merah dan kartu kuning sempat
dihentikan pada 1981 dan 1987 karena banyak wasit yang seenaknya saja mengeluarkan kartu dan diprotes oleh para pemain.

Di cabang lain, Ide ini juga diterapkan dalam olahraga hoki. Bedanya dalam olahraga hoki
menggunakan tiga warna kartu persis seperti traffic light. Hijau digunakan untuk memberi peringatan, kuning untuk mengeluarkan pemain sementara waktu, dan merah untuk mengeluarkan pemain secara permanen.